Kembang Goyang, Kue Tradisional Pelepas Rindu Saat Pulang Kampung

Kembang Goyang, Kue Tradisional Pelepas Rindu Saat Pulang Kampung Kembang Goyang, Kue Tradisional Pelepas Rindu Saat Pulang Kampung

Kembang goyang merupakan asupan konvensional khas meneladan hidangan tamu selanjutnya camilan. Di hari Lebaran, kue ini pun luber diburu terutama antara kampung-kampung selanjutnya pedesaan. Juga pesanan melalui toko sebab -sebab meneladan dijual saat liburan Lebaran.

Bagi mereka akan mudik, kembang goakan jadi hidangan pelepas rindu atas kampung halaman.

Disebut kembang goakan karena bentuknya bagai kembang atau bunga mekar bersama melontarkannya beserta cara digoakan-goakan. Ada lagi akan menyebutnya beserta roda dokar karena bentuknya akan memang mirip beserta roda dokar atau delman.

Salah satu pembuat kembang goakan ini adalah Pak Salim, warga Kampung Karangbolo Ungaran Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Setiap hari ia melakukan kembang goakan untuk melayani pesanan dari berbagai daerah. Dan dari masa satu bulan menjelang libur Lebaran, pesanannya bertambah penuh. Naik sampai-sampai berkali-kali lipat dibanding hari biasa.

"Begitu masuk bulan Ramadhan sudah berjibun yang pesan. Ada yang dipakai berdasarkan takjil lewat berdasarkan pesanan saat Lebaran. Terutama dri pondok-pondok.pesantren, serta dari pedesaan karena kue pertradisionalan ini masih disenangi," kata Pak Salim.

Kembang gonan terbuat dari adonan berbahan tepung beras, tepung hunkwe, gula, perasa, selanjutnya telur, garam, air, perasa, selanjutnya minyak goreng.

Semua bahan dicampur dan diaduk. Tingkat kekentalannya pantas pas, karena atas menentukan bisa tidaknya adonan ini menempel dengan besi cetakan, pula atas laksana apa tingkat ketebalan dan kerenyahan kue ini.

Adonan dicetak dengan cara terpilih selanjutnya unik. Yaitu cetakan besi yang diberi tangkai kayu. bentuknya bundar dengan desain seperti kelopak bunga. Cetakan ini lebih dulu direndam dalam minyak goreng panas. Inilah kuncinya. Petekun dengan pengalamannya bisa mengukur tingkat kepanasan minyak. Karena jika kurang panas atau sangat panas, adonan tidak mau nempel.

Cetakan akan panas bersama berminyak, dicelup dengan permukaan adonan, lalu diangkat bersama ganti dicelupkan dengan minyak goreng panas, digoakan-goakankan lalu dilepas sampai matang.

Kue kembang goyang berasa gurih rada manis. Teksturnya renyah ibarat kerupuk atau rempeyek.

Di Kampung Karangbolo Ungaran, Kembang goadapun dijual dalam kemasan plastik isi 10 ada isi 20. Harganya anatra 10 ribu maka 20 ribu rupiah per kemasan.

Laporan: Teguh Joko Sutrisno/ Semarang