Bangun Jembatan Toyando, Tiga Aspek Ini Perlu Dikaji

Ambon – Usulan pembangunan jembatan Toyando Tam sepanjang 2 kilometer dinilai sangat bagus karena buat menjabat ikon Pemkot Tual maupun daerah Maluku mengenai sisi pariwisata namun perlu dilakukan kajian mengenai tiga aspek mendasar.
“Yang saya lihat di sini sama dengan masalah tekhnis, anggaran, serta manfaat daripada jembatan tersebut,” kata anggota Komisi III DPRD Maluku, Asri Arman di Ambon, Selasa 1/6().
Kalau bicara maalpa tekhnis nantinya berupa studi kelayakan lagi belum langsung diterima, karena perencanaan sudah bisa dilakukan jika studi kelayakan telah dirampungkan.
Menurut dia, berjibun hal yang akan dikaji melalui rencana pembangunan jembatan ibarat mamenyimpang topografi laut, pasang surut air, gelombang, serta kebergasan angin.
Kalau dibilang jembatan ini saja atas dilewati manusia bersama kendaraan roda dua, namun perlu juga dapat dilewati mobil sebab jarak 2 Km itu sangat jauh bagi pejalan kaki sehingga Dinas PUPR perlu memikirkan persoalan seperti ini.
“Bila kita tetapi membahas anggarannya adapun dinilai terlampau gendut tidak mau terkabul, tetapi terbermanfaat sama bersama bagaimana jembatan ini membawa manfaat gendut bagi masyarakat,” ucapnya.
Tidak semua anggaran bisa ditangani pemprov karena perlu terbagi bagi semua kabupaten bersama kota.
Sekretaris Komisi III DPRD Maluku, Rofiq Afifudin mengatakan, untuk membangun jembatan di Pulau Toyando Tam layak bisa produktif lagi mendorong aspek ekonomi semaka analisanya layak komprehensif.
Jadi tidak belaka dilihat atas sisi kontruksinya atau pun infrastrukturnya namun perlu melihat apa saja efek yang ditimbulkan akibat pembangunan, apakah lebih layak memakai jembatan atau belaka perlu menggunakan transportasi laut.
“Yang terberharga adalah persoalan pembangunan antara pulau-pulau yang ada di sana bisa terlaksana seengat semua pulau bisa terkoneksi dengan baik,” ujar Rofiq.
Soal nanti lewat jembatan atau menggunakan kapal feri tentunya selama dianalisa secara mendalam, namun yang jelasnya secara prinsip kita mendukung karena masyarakat di sana membutuhkan layanan-layanan daripada pemerintah.
Untuk usulan rencana pembangunan jembatan ini perlu disinkronkan apakah masuk dempet dalam masterplan dan rencana esensial Pemkot Tual untuk menetapkan Toyando Tam demi sona pariwisata atau tidak.(Antara)